Perayaan hari jadi SMA Islam Kepanjen ke-35 kali ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Biasanya, dua minggu sebelum HUT SMA Islam Kepanjen, kegiatan pembelajaran sedikit santai karena siswa sibuk mempersiapkan perayaan dan mengikuti beberapa lomba. Ada lomba puisi, lomba menyanyi, lomba musikalisasi puisi, lomba menari, dan yang paling menarik yaitu cakdaning. Cakdaning merupakan kegiatan pawai atau karnaval keliling Kepanjen dengan atribut yang didesain dan dibuat sendiri. Pada hari-H nya, kami biasa membagikan hadiah kepada para pemenang dan melakukan pemotongan tumpeng.
Tahun ini, perayaan dilakukan dengan sederhana. Pada tanggal 1 Oktober 2020 ini, kegiatan perayaan hanya dilakukan oleh guru, karyawan dan OSIS di tempat parkiran motor SMA Islam Kepanjen. Kegiatan yang dilakukan adalah Qotmil Qur’an, Istighosah dan pengajian, sambutan – sambutan, ceramah singkat, dan pembacaan doa yang tentu saja semua rangkaian acara dilakukan dengan protokol kesehatan. Selain itu, lomba-lomba yang biasanya dilakukan secara tatap muka, kini dialihkan menjadi daring / online dengan mengirimkannya menggunakan perangkat digital. Lomba yang diadakan secara daring antara lain lomba vocal solo, desain poster, seni kriya, baca puisi, dan lomba literasi.
Lomba literasi yang menjadi topik pembahasan kita kali ini. Sebenarnya, lomba literasi ini awalnya merupakan program independen dari Perpustakaan SMA Islam Kepanjen. Namun, karena waktunya sedikit mepet dengan HUT sekolah, akhirnya pihak kesiswaan memutuskan untuk melaksanakan program ini berbarengan dengan lomba yang diadakan OSIS. Akhirnya, sesuai dengan judul artikel ini, Perpustakaan bersama OSIS SMA Islam Kepanjen berkolaborasi dalam pelaksanaan lomba literasi.
Lomba literasi ini berjudul “covid-19 di mata siswa SMA Islam Kepanjen”. Siswa dapat memberikan opini atau cerita pengalaman unik mereka pada masa pandemi covid-19. Lomba ini dilaksanakan dengan 2 juri yaitu Ibu Wakidatul Romlah S.Pd (Guru Bahasa Indonesia SMA Islam Kepanjen) dan Bapak Chamdi Fajar, S.IP (Pustakawan Perpustakaan SMA Islam Kepanjen). Tema yang dapat dipilih oleh peserta antara lain Bidang Sosial, Pendidikan, Ekonomi, Budaya, dan Lingkungan. Latar belakang pembuatan lomba ini adalah seperti kita ketahui bersama, pandemi covid-19 secara disruptif telah mempengaruhi segala aspek kehidupan di segala penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Dampak adanya covid-19 di Indonesia mulai dari aspek ekonomi, sosial, pendidikan, budaya, lingkungan, dan lain- lain. Dampak yang sangat terasa di Indonesia adalah pada bidang pendidikan. Di tengah sistem pendidikan di Indonesia yang tak menentu dan selalu berubah, Indonesia diisukan sebagai negara dengan tingkat literasi yang rendah. Menurut data UNESCO tahun 2016, minat baca masyarakat Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara yang disurvei.
Perpustakaan di Indonesia tengah gencar-gencarnya menggalakkan kegiatan literasi, salah satunya Perpustakaan SMA Islam Kepanjen. Menyikapi adanya pandemi covid-19 dan permasalahan pendidikan di Indonesia, Perpustakaan SMA Islam Kepanjen membuat sebuah program literasi yaitu “Covid-19 di Mata Siswa SMA Islam Kepanjen”. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa di tengah pandemi covid-19 dengan membuat sebuah karya opini atau cerita pengalaman siswa mengenai pandemi covid-19. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk membuat siswa dapat “membaca” lingkungan mereka dan mengekspresikan pemikiran-pemikiran mereka ke dalam bentuk tulisan. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi siswa untuk menuangkan gagasan mereka yang berupa tacit knowledge menjadi explicit knowledge.
Semua karya yang telah dikumpulkan kemudian diolah oleh pustakawan Perpustakaan SMA Islam Kepanjen menjadi sebuah e-book antologi opini yang berjudul “Covid-19 di Mata Siswa SMA Islam Kepanjen”. Ini nih e-book nya.
Terimakasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Semoga pandemi ini segera berakhir, semoga kita senantiasa diberikan kesehatan, serta siswa-siswi SMA Islam Kepanjen secara khusus dan pelajar se-Indonesia secara umum dapat terus meningkatkan kemampuan literasi mereka dan berperan dalam memajukan bangsa.
Berkarya tiada henti! Salam Literasi!